Manusia tidak akan pernah abis untuk berpikir, bahkan kita tidak habis pikir memikirkan pola pikir manusia. (Kias hari ini 😂😂😂)
Entah bagaimana cara atau metode atau teknik manusia dalam berpikir, akan selalu ada 2 (dua) kubu yang saling bersebrangan yang setia menemani dan menggiring pemikiran-pemikiran manusia.
Positive Thinking atau Negative Thinking .?
Selalu dan selalu bahkan secara tidak sadar menjadi dasar/awal perjalanan proses berpikir setiap manusia. Sebuah cara pandang yang berimbas pada sudut pandang dalam pengambilan keputusan untuk berpikir.
Mana yang benar.? atau,
Mana yang paling benar.?
Sebuah pertanyaan yang lumrah muncul dikalangan manusia disaat terjadi benturan dari hasil/kesimpulan yang bertolak belakang sebagai akibat dari sudut pandang dan cara pandang yang bermula dari Positive/Negative Thinking.
Mari kita coba bertanya ke hal yang paling dasar dulu.
Siapa yang punya hak/otoritas penilaian dalam hal benar atau salah.?
Bahkan dalam hal ini pun kita masih sulit cenderung bingung menentukan standar siapa yang layak, bahkan setiap manusia punya standar-standar sendiri dalam menentukannya. Meskipun tak menutup kemungkinan bukan berdasar kapasitas dan kapabilitas saja, melainkan kepentingan dan keuntungan atau yang lainya.
Kalau kita berpikir ke arah itu, tentu menilai siapa yang benar/salah adalah sebuah hal yang aneh. Tapi ya ada bagusnya juga keanehan itu, sebab kalau tidak ada yang seperti itu ya manusia hidup tanpa aturan.
Terlepas dari mana asal benar atau salah itu, hukum/aturan muaranya adalah salah dan benar, baik salah dan benar yang sudah ditunjukan oleh Tuhan, maupun yang dicari dan dirasa sendiri oleh manusia.
Kalau salah dan benar yang sudah ditunjukan oleh Tuhan, tentu kita sepakat membenarkan itu, kecuali mereka yang tidak mempercayai adanya Tuhan. Dan bisa dipastikan benar dan salah tipe ini jarang sekali yang mempersalahkanya/menggugatnya.
Lain hal dengan benar dan salah yang dicari dan dirasa oleh manusia, dengan kita tidak bertanyapun masalah dan gugatan atas itu buanyak. Kenapa.? Ya jelas karena itu tadi, standar yang dibuat manusia itu berbeda-beda.
Berpikir seharusnya bukan untuk menyalahkan sesuatu yang terlihat salah, ulangi lagi berpikir dari sudut dan cara pandang yang berbeda, hingga kita tahu letak dimana awal perbedaan pola pikir yang mengakibatkan hasil/kesimpulan itu terlihat salah.
Sesalah dan sebenar apapun itu dimata kita, selalu akan ada timbal balik yang positif maupun negatif, tidak akan pernah apa-apa bagi kita yang percaya tentang rencana Tuhan, semua pasti ada hikmah dan manfaatnya, tinggal kita mau melihat dan merasa dari sudut dan cara pandang yang mana.
Berpikir Luas.
Berpikir Cerdas.
Karena Semua Sudah Terencana.
//============//
Salam AoC...
0 Comments
Komentar Kalian penyemangat Kami..!!!